Spiga

Bodi Boleh Standar, Longok Interior Gran Max Ini

1534274p1538236p 1535504p1540151p

   

KOMPAS.com — Kebanyakan orang memodifikasi kendaraannya, selain ingin tampil beda, juga untuk memenuhi hasratnya. Makanya, mereka rela merogoh kocek cukup besar yang jumlahnya terkadang melebihi harga mobilnya.

Beda dengan Yohanes Satriya Hendrata. Pria asal Surabaya, Jawa Timur, ini punya Daihatsu Gran Max. Eksterior dipertahankan standar, tapi coba melongok ke dalam. Bangku tengah dan belakang dipangkas dan disulap jadi ruang kerja berjalan, lengkap dengan laci peralatan.

Yohanes berprofesi sebagai spesialis perbaikian dan pembuatan kunci, dari model sederhana sampai immobilizer. Dengan Daihatsu Gran Max 2008, konsumen tak perlu jalan jauh-jauh untuk memperbaiki atau bikin anak kunci.

Singapura
Ide bikin bengkel berjalan didapat ketika pelesir ke Singapura. Dia melihat ada mobil yang diberi peralatan kerja bengkel. Kebetulan, inovasi mobil lengkap dengan peralatan kerja masih jarang. Dengan aplikasi ini, diyakini, pergerakan usaha perbaikan kunci di berbagai daerah menjadi lebih mudah.

Untuk menghadirkan perangkat kerja di interior Daihatsu, diawali dengan pembuatan perangkat yang diset dengan matang. Materialnya menggunakan bahan kayu MDF 1,2 mm yang dilapis vinyl. Dengan demikian, ruang kabin tertata dengan rapi, di samping juga memberi rasa aman saat mobil masih berjalan.

Contohnya, susunan laci. "Dibuat lebih seret. Kalau pengin buka, mesti ditarik kuat-kuat," papar Yohanes. Sengaja dibikin seret lantaran pada ujung laci dilapisi vinyl sehingga, kala mobil jalan, enggak ada masalah.

Dengan adanya alat potong kunci di kendaraan, pengerjaan kunci imobilizer yang tadinya bisa berjam-jam, kini, kata Yohanes, hanya butuh satu jam. Terpenting lagi, customer di berbagai pelosok di Surabaya, katanya, enggak perlu pusing harus pergi jauh membuat kunci duplikat. Bisa duduk manis di rumah.

Untuk pembuatan duplikat immobilizer harus mensinkronisasikan data pada kunci dan mobil. Dibutuhkan alat khusus yang dinamakan synchronize immobilizer yang membaca data pada kunci. Setelah itu baru dimasukkan ke ECU sehingga sesuai dengan kunci.

"Sebenarnya enggak lama, lebih makan waktu bikin anak kunci," sebut pria 30 tahun ini. Biaya pembuatan kunci duplikat immobilizer berkisar Rp 1,5 juta. lebih mahal, katanya, kalau harus bikin baru lantaran hilang dikenakan biaya sekitar Rp 10 juta. Biayanya bisa semahal itu karena butuh deteksi lama untuk mencari data. (Adhek, Herwindo)

Artikel Lainnya